Proses melepaskan,
bukan satu hal yang mudah. Buktinya? Masih banyak diluar sana, jiwa-jiwa yang
gelisah, penuh amarah dan kesedihan, hingga mengganggu kemampuannya untuk
menjalani hidup yang lebih bahagia. Eh, ndak usah jauh-jauh… look at me, hahaha….
J Beberapa hari
terbelenggu oleh kesedihan dan kemarahan sudah cukup membuat tidak produktif
dalam menghasilkan tulisan untuk proposal tesis atau membuat soal ujian untuk
mahasiswa, duh!
Therefore, meskipun sebelumnya telah mengikuti
pelatihan SEFT (Spiritual Emotion Freedom
Technique), rasanya masih ingin menguak cara sederhana lainnya yang bisa
diaplikasikan, yang mungkin, bisa bermanfaat untuk orang lain juga.
Bukan secara
kebetulan, menemukan sebuah artikel yang berjudul: “Let Go & Free Yourself: 21 Strategies” tulisan Joyce Marter, yang
nampaknya cukup sederhana dan mudah untuk dilakukan. Trus? Apa semuanya, ke-21
langkahnya harus dilakukan? Yaa, enggak juga sih, kalo bisa semuanya yaa syukur,
but at least, ambil saja beberapa
diantaranya yang bisa dilakukan duluan, minimal bisa menurunkan tekanan dan
kegelisahan jiwa cukuplah… Syukur-syukur kalo kemudian bisa membuat jiwa kita
menjadi bersih kembali such an angel
hahaha…. Enough! J
Yang kedua, pahami atau terima bahwa tidak semua hal akan berjalan sesuai dengan
apa yang kamu pikirkan atau rencanakan. Mungkin saran ini agak susah bagi
mereka yang perfeksionis, itu sebabnya kadang orang yang perfeksionis memiliki
risiko kecewa lebih besar daripada karakter kepribadian yang lain. So? Yaa ada
beberapa alternatif, either terima
dan berlapang dada dengan apa yang terjadi atau buatlah rencana cadangan yang
bisa segera dieksekusi hehehe… kalo tidak sesuai rencana lagi? Balik aja ke
atas noh, terima! J
Yang ketiga, jangan bergantung pada harapan atau ekspektasimu, karena sering hal ini
akan membuatmu kecewa. Yeaah, ini sudah jelas, bahwa sebenarnya ketika kita
sedih, marah, kecewa, itu karena harapan atau ekspektasi kita tidak terpenuhi. Admit it. Karna itu ketika harapan kita
tidak terkabul, maka kita perlu belajar meresponnya secara assertive dan appropriate.
Yang ke-empat, jangan memenjarakan dirimu dalam penjara pikiran. Misalnya nih, “aku
tidak mungkin melupakannya”, “aku tidak bisa meninggalkannya” … halah! J tapi itu emang banyak
terjadi. So, jika kamu berpikir tidak bisa, maka kamu tidak akan bisa. Itu rule-nya dengan pikiran.
Yang kelima, jangan berusaha mengontrol atau mengubah orang lain, karena kita
hanya memiliki kontrol terhadap diri kita sendiri, apa yang kita pikirkan, apa
yang kita lakukan, apa pilihan kita, atau apa keputusan kita. Ingin orang lain
berubah? Siap-siaplah kecewa!
Ke-enam, lepaskan dirimu dari pengaruh luar
(hartamu, kecantikanmu, titel-mu, uangmu, statusmu, situasimu… jlebb!). Fokuskan
dirimu pada apa yang ada dalam dirimu, hubungan psiko-spiritualmu misalnya. Mmm,
mungkin berdiskusi dengan Tuhan? Boleh kan semacam mempertanyakan why I met him
God? Do YOU want me to learn something by meeting him? Misalnya loh ini … J tapi yang jelas,
fokuskan pada kedamaian dalam dirimu.
…….. Bersambung –
praktek dulu yaaah J
Monday, March
27, 2017
Ke- tujuh, berjanjilah untuk tidak memikirkan
apa yang dikatakan orang. Memikirkan apa yang orang katakan hanya akan
menghabiskan energimu dan membuatmu semakin merasa buruk. Maka hal terbaik yang
bisa kita lakukan adalah bebaskan dirimu dari hal tersebut dan berfokuslah pada
dirimu sendiri.
Ke-8, Hembuskan nafasmu. Dengan menghembuskan
nafas kuat-kuat, dapat mengeluarkan semua yang tidak kamu inginkan, seperti
kecemasan, rasa bersalah, rasa malu, rasa kecewa. Tariklah nafas dalam melalui
hidung, lalu keluarkan kuat-kuat melalui mulut dan ulangi beberapa kali, hingga
kamu merasa lebih tenang.
Ke-sembilan, keluarkan hal-hal yang tidak
perlu. Bersihkan rumahmu atau kantor atau ruang pribadimu dari
barang-barang yang tidak perlu. Atau gampangannya si bebersih, menyalurkan energi
negatif untuk membersihkan ruang fisik (dan jiwa) agar lebih longgar…. J
Ke-10, bebaskan dirimu dari hubungan yang
tidak sehat. Tilik kembali pertemananmu dan beranilah untuk mulai memilih
dan memilah atau jika perlu mengakhiri hubungan yang tidak sehat buatmu. Buat ruang
baru untuk hidup yang baru dan hubungan yang lebih sehat.
Ke-sebelas, berlatih memahami diri. Kamu
melakukan sesuatu yang bodoh? Membuat kesalahan? Selamat bergabung J. Kita manusia. Berhentilah
berkutat dengan kesalahan dan kebodohan itu. Gunakan sebagai pengalaman untuk
melanjutkan hidupmu.
Ke-12, berlatihlah untuk menerima. Berhentilah
untuk berandai-andai. Keluarkan “mungkin seharusnya”, “seandainya saja” dan sejenisnya
dari perbendaharaan pemikiranmu. Segala sesuatu terjadi karena ada alasannya. Fokuskan
saja perhatianmu pada saat ini, karena saat inilah hidupmu, bukan di masa lalu.
Ke-13, buka pikiranmu. Pemikiran yang
kaku, hanya hitam-putih semata hanya akan membuat kita terjebak. Bebaskan dirimu
dengan mempertimbangkan apa yang tidak kamu ketahui dan buka dirimu terhadap
sesuatu yang baru atau kejadian yang tidak kamu harapkan.
Ke-14, belajarlah menertawakan dirimu,
tertawalah dan jangan terlalu serius menanggapi semua kejadian dalam hidup
ini. Ini akan membantumu untuk sedikit santai dalam menjalani hidupmu.
Ke-15, lepaskan dirimu dari ketakutan. Ketakutan
menyebabkan kita menjadi tegang dalam menjalani hidup. Ketakutan akan masa
depan, ketakutan akan kematian, semakin membuat gelisah dan semakin membuat
kita tidak mampu berpikir dengan jernih. Belajarlah melepaskan ketakutan itu
dan belajarlah untuk menikmati dan mensyukuri hidup.
Ke-16, lepaskan energi yang tersimpan dalam
perasaan dan tubuhmu melalui aktivitas seperti olahraga atau bebersih rumah
J. Yang kayak gini
lumayan melegakan loh, misal lagi marah trus ambil aja sand sack, pukul dan tendang
itu sand sack, lega deh… kwkwkw
Ke-17, ekspresikan dirimu… suarakan dan
berbagilah ceritamu dengan orang-orang yang kamu percaya atau kalo ga ada ya ke
therapist dah… bisa juga kamu tuliskan, menyanyi, menari, bermusik, memasak,
berkebun… apapun yang membuatmu bahagia.
Ke-18, meditasi. Berlatihlah meditasi, memisahkan
dirimu dari hiruk pikuknya pikiranmu. Temukan kedamaian dalam dirimu, ini
seperti nge-cas energi dirimu gitu loh… hidup bisa lebih mudah ketika kita
berlatih meditasi, meskipun hanya beberapa menit dalam sehari.
Ke-19, lalui proses berduka ini… apakah
orang yang kamu sayangi baru saja meninggal atau mungkin kamu baru saja
berpisah dengan orang yang kamu cintai, lewati proses berduka ini. Normal,
sangat normal. Tapi jangan keterusan. Bukan proses berdukanya yang membuat
menderita, namun “menetap” pada proses duka itulah yang membuat kita tidak bisa
move-on...
Ke-20, lepaskan dirimu dari ego. Jangan
habiskan energimu untuk “membela dirimu”. Terkadang memang susah mengakui bahwa
“ini salahku”, “ini kebodohanku”… namun saat kita bisa mengakui kesalahan, ini
merupakan langkah awal kita untuk move-on.
Terakhir, 21, maafkan… kemarahan
membuatmu terikat pada masa lalu, mencegahmu untuk maju dan berkembang. Maka yang
paling penting untuk dirimu adalah: MAAFKAN & LEPASKAN….
Well, itulah 21
tips untuk membebaskan diri kita dari hal-hal yang menyedihkan… kamu bisa ambil
satu atau beberapa tips diatas, yang tentu akan berbeda pada tiap orang… Overall,
suit yourself…
What’s work for
me? It’s crying and singing for several
days to release all the emotion (express
yourself), Exhale, appreciate the grieving process, and later
on I can laugh on myself (laughing
on how stupid I was hahaha J),
then I and throw all thing related to
him (photos, conversation, un-follow his social media etc), and the last thing:
I forgive him and myself… Now, I’m
ready to move on J
Semoga penerjemahan
tips ini bermanfaat yaa… J
Diterjemahkan
secara bebas dari sini
No comments:
Post a Comment